Rabu, 17 Agustus 2011

Jangan Seratus Persen

Kakek saya pernah berpesan, jika bepergian sebaiknya uang disimpan di beberapa tempat, misalnya di saku celana depan kita taruh sebagian, begitu juga di saku celana belakang, lalu beberapa lagi disimpan di saku jaket atau kemeja, bagian yang lain disimpan di kantong tas, dan sisanya tetap ada di dompet kita. Mengapa? Katanya, kita ga pernah tahu halangan orang di jalan, siapa tau waktu berdesak-desakan isi kantong kita terjatuh, siapa tahu ada copet berniat jahat mengambil dompet kita, siapa tahu… siapa tahu..

Pesan kakek itu selalu saya terapkan setiap melakukan perjalanan jauh, dan rasanya lebih aman. Tidak was-was. Kalaupun ada peristiwa yang menyebabkan duit saya hilang, saya tetap tenang, karena saya tidak kehilangan semuanya, saya masih memiliki duit di beberapa tempat lain. Meskipun belum pernah kejadian kehilangan uang, namun perasaan tenang sepanjang perjalanan membuat saya menikmati perjalanan itu.

Saya baru nyadar, bahwa sebenarnya kakek tidak sekedar memberi pesan untuk perjalanan dalam arti yang sebenarnya. Jauh lebih dalam ketika saya renungkan, pelajaran itu juga berlaku dalam perjalanan kehidupan kita.

Pelajarannya adalah, jangan menaruh utuh dari seluruh harapan, perhatian, pikiran dan hidup kita hanya di satu tempat, di satu sisi kehidupan kita. Karena ketika kita kehilangan bagian itu, kita tidak menyediakan rasa syukur karena masih memiliki bagian lainnya.

Seperti halnya perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, selalu ada kemungkinan terjadi hal-hal di luar kendali kita, demikian juga perjalanan hidup kita, siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Ada saat-saat dalam perjalanan hidup, kita mengalami kehilangan. Dan di bagian mana kita kehilangan? Sekali lagi who knows, misteri ilahi.

Ketika seseorang meletakkan focus hidupnya, misal pada karir saja, 100% karir, totalitas karir. Dan di bagian itu Sang Maha Kuasa mengambilnya, apa yang terjadi? Frustrasi? Stres tingkat tinggi? Kehilangan kendali? Atau mencoba mati?

Sayang sekali, padahal masih banyak hal-hal yang bisa dinikmati sebagai rejeki, kalau saja focus hidupnya tidak 100% hanya pada satu sisi. Mungkin bukan karir, sisi itu bisa saja keluarga, cinta, lingkungan, agama, apa pun. Seratus persen itu tak baik kalau hanya dilimpahkan di satu sisi hidup, dengan mengabaikan sisi lainnya. Bagilah pikiran, perhatian, waktu, dan energy untuk tiap bagian sesuai porsinya. Dan kerjakan bagian itu sepenuh hati, sambil menjaga keseimbangan dengan bagian lainnya. Cara itu lebih efektif dalam memaknai dan mensyukuri perjalanan hidup yang sudah pasti sulit ditebak ini. Jangan seratus persen, tapi kerjakan dengan sepenuh hati.